Analisis Uji Balistik Komposit Serat Pelepah Salak Dengan Resin Epoksi dan Silicon Carbida (SiC) Menggunakan Metode Vacuum Bag
DOI:
https://doi.org/10.54706/senastindo.v3.2021.140Kata Kunci:
Komposit, Serat Pelepah Salak, Serat Kevlar, Filler SiC, Metode Vacuum Bag, Uji Tarik, Uji Kekerasan, Uji Balistik, BFS, Rompi Anti PeluruAbstrak
Komposit adalah dua macam atau lebih material yang digabungkan atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat terlihat langsung oleh mata) sehingga menjadi material baru yang lebih berguna. Selama ini penggunaan komposit menggunakan bahan yang terbuat dari logam ataupun baja. Penelitian ini dilaksanakan untuk membuat material komposit berpenguat serat alam yaitu serat pelepah salak yang mampu dimanfaatkan sebagai pengganti material logam yang digunakan pada alutsista TNI AU seperti rompi anti peluru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanis berupa kekuatan tarik dan nilai kekerasan dari komposit serat salak serta mengetahui kekuatan balistik dari sebuah komposit yang ditembakkan dengan peluru kaliber 9 mm (MU-1TJ) dengan beberapa variasi jarak penembakan sesuai standar NIJ menggunakan Alat Uji Tembak Presisi. Pembuatan komposit ini menggunakan metode komposit Vacuum Bag. Dari hasil pengujian diperoleh sifat mekanis komposit serat pelepah salak berupa kekuatan tarik sebesar 21,46 N/mm2 dan nilai kekerasan salak sebesar 23,64 HV. Hasil dari pengujian balistik terdapat 2 spesimen yang memenuhi standar NIJ dan 2 spesimen yang tidak memenuhi standar NIJ. Spesimen pertama yang memenuhi standar NIJ level IIA adalah spesimen komposit dengan komposisi kevlar dan Filler SiC, dimana hasil penembakan jarak 30 mm memiliki BFS 6,26 mm, jarak 25 m memiliki BFS 11,86 mm, jarak 10 m dan 5 m peluru menembus spesimen. Spesimen kedua yang memenuhi standar NIJ level II dan IIA adalah spesimen komposit hybrid dengan komposisi perbaduan serat pelepah salak, serat kevlar, filler SiC dan Al7075-T6, dimana hasil penembakan jarak 30 mm memiliki BFS 0 mm, jarak 25 m memiliki BFS 0 mm, jarak 10 m memiliki BFS 0 mm dan jarak 5 m memiliki BFS 0 mm (semua peluru tidak menembus spesimen).