Analisis Laju Korosi Baja Galvalum Dengan Inhibitor Kulit Jeruk Siam Dengan Larutan H2SO4 0,1 M
DOI:
https://doi.org/10.54706/senastindo.v5.2023.240Kata Kunci:
Korosi, Inhibitor Ekstrak Kulit Jeruk Siam, Waktu PerendamanAbstrak
Korosi adalah suatu fenomena alam, dimana terjadi kerusakan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia ataupun elektrokimia sehingga mengubah logam tersebut menjadi campuran logam seperti oxide, hydroxide. Di dunia aviasi sendiri, korosi umumnya terjadi pada atap hanggar maupun shelter yang menggunakan baja ringan galvalum. Material baja ringan (Cold Formed Steel) merupakan baja profil yang dibentuk sedemikian rupa melalui proses pendinginan sebuah pelat baja. Sekalipun baja ringan galvalum mempunyai sifat tahan terhadap adanya korosi akan tetapi hal tersebut tidaklah 100%, baja ringan galvalum tetap mengalami korosi karena pengaruh dari lingkugannya tersebut seperti lingkungan air laut dan lingkungan sekitar yang memiliki kandungan H2SO4 0,1 M (hujan asam). Korosi sendiri dapat menimbulkan kerugian materi yang cukup besar dari segi keselamatan dan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah inhibitor ekstrak kulit jeruk siam dapat mempengaruhi laju korosi pada baja ringan galvalum yang direndam dalam larutan media korosif H2SO4 0,1 M dengan waktu rendam selama satu minggu, dua minggu, dan tiga minggu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dinyatakan bahwa inhibitor ekstrak kulit jeruk siam bekerja secara efektif dengan dicampur dalam larutan korosif H2SO4 0,1 M dengan metode maserasi. Laju Korosi Permukaan juga mengalami penurunan pada waktu pelaksanaan perendaman selama 168 jam (satu minggu) sebesar 7,6796 mpy, selama 336 jam (dua minggu) sebesar 25,5040 mpy, dan yang terakhir selama 504 jam (tiga minggu) sebesar 31,2242 mpy. Data diatas diambil dari rata-rata laju korosi permukaan tiga spesimen tiap minggunya. Semakin lama waktu pelaksanaan perendaman dengan menggunakan inhibitor ekstrak kulit jeruk siam, maka mekanisme penghambatan laju korosi permukaan akan semakin efektif karena inhibitor ekstrak kulit jeruk siam dapat membentuk lapisan pelindung pada permukaan spesimen benda uji dengan baik dan merata.
Unduhan
Referensi
Munandar, A., 2020. Journal. ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT JERUK SEBAGAI BAHAN INHIBITOR ORGANIK TERHADAP LAJU KOROSI PADA ALUMUNIUM 7075-T6 DALAM MEDIA H2SO4 10%.
Anugrahita, A., Infantono, A., & Ore, M., 2021. Pengaruh Inhibitor Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Terhadap Laju Korosi Selongsong Amunisi Kaliber 7.62 mm Dalam Media CH3COOH dan HCl. Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi Dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO), 3, 323 - 332. https://doi.org/10.54706/senastindo.v3.2021.151
Yanuar, A. P., Pratikno, H. & Titah, H. S., 2017, Pengaruh Penambahan Inhibitor Alami terhadap Laju Korosi pada Material Pipa dalam Larutan Air Laut Buatan. Jurnal Teknik ITS, 5(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.18938
Rosyidin, A., 2017, PERBAIKAN, DAMPAK KOROSI PADA PESAWAT UDARA BOEING 737. Motor Bakar : Jurnal Teknik Mesin, 1(1). https://doi.org/10.31000/mbjtm.v1i1.183
Havada, Z., Z, & Sulistijono. (n.d.). Jurnal Teknik Pomits. Pengaruh Penambahan Ekstrak Tanaman (Phyllanthus Amarus, Aloe Vera) Sebagai Inhibitor Pada Korosi Mild Steel Dalam Media 0,1 M H2SO4, 1, 1–5.