Analisis Pengaruh Inhibitor Ekstrak Daun Kelor Terhadap Laju Korosi St-42 dalam Media NaCl 3,5% & HCl 0,1 M

Authors

  • Naufaldito Alfandy Teknik Aeronautika Pertahanan, Akademi Angkatan Udara
  • M. Sakti La Ore Teknik Aeronautika Pertahanan, Akademi Angkatan Udara

DOI:

https://doi.org/10.54706/senastindo.v5.2023.243

Keywords:

ST-42 Steel, Laju Korosi, Ekstrak Daun Kelor, Weight Loss

Abstract

Korosi merupakan penurunan kualitas logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Korosi dapat dikendalikan dengan cara pemberian inhibitor korosi pada media korosinya. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh inhibitor ekstrak daun kelor terhadap laju korosi logam baja ST-42 dengan media pengkorosi larutan elektrolit HCl 0,1 M dan NaCl 3,5%. Adapun perbandingan volume EDK:LE yang digunakan dalam pengujian perendaman specimen adalah 0:1, 1:1, 3:2, 2:1 dan 5:2 selanjutnya dihitung laju korosi dengan metode berat hilang (weight loss). Dalam penelitian ini juga dapat diketahui pengaruh jenis larutan pengkorosi terhadap efisiensi inhibitor ekstrak daun kelor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inhibitor ekstrak daun kelor yang ditambahkan pada larutan elektrolit HCl 0,1 M yang paling optimal adalah pada perbandingan volume EDK:LE 1:1, dimana efisiensi inhibitor ekstrak daun kelor mencapai 84,08 %. Inhibitor mampu menurunkan laju korosi pada baja ST-42 dalam waktu 14 hari. Demikian pula dengan inhibitor ekstrak daun kelor yang ditambahkan pada larutan elektrolit NaCl 3,5 % dengan perbandingan EDK:LE yang paling optimal adalah 3:2, dimana efisiensi inhibitor ekstrak daun kelor mencapai 31,30 %. Inhibitor mampu menurunkan laju korosi pada baja ST-42 dalam waktu 14 hari. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perbandingan pengaruh jenis larutan elektrolit yang digunakan sebagai media pengkorosi terhadap efisiensi inhibitor. Inhibitor ekstrak daun kelor lebih efektif digunakan pada larutan HCl daripada inhibitor pada larutan NaCl.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

M. Sakti La Ore, Teknik Aeronautika Pertahanan, Akademi Angkatan Udara

Korosi merupakan penurunan kualitas logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Korosi dapat dikendalikan dengan cara pemberian inhibitor korosi pada media korosinya. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh inhibitor ekstrak daun kelor terhadap laju korosi logam baja ST-42 dengan media pengkorosi larutan elektrolit HCl 0,1 M dan NaCl 3,5%. Adapun perbandingan volume EDK:LE yang digunakan dalam pengujian perendaman specimen adalah 0:1, 1:1, 3:2, 2:1 dan 5:2 selanjutnya dihitung laju korosi dengan metode berat hilang (weight loss). Dalam penelitian ini juga dapat diketahui pengaruh jenis larutan pengkorosi terhadap efisiensi inhibitor ekstrak daun kelor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inhibitor ekstrak daun kelor yang ditambahkan pada larutan elektrolit HCl 0,1 M yang paling optimal adalah pada perbandingan volume EDK:LE 1:1, dimana efisiensi inhibitor ekstrak daun kelor mencapai 84,08 %. Inhibitor mampu menurunkan laju korosi pada baja ST-42 dalam waktu 14 hari. Demikian pula dengan inhibitor ekstrak daun kelor yang ditambahkan pada larutan elektrolit NaCl 3,5 % dengan perbandingan EDK:LE yang paling optimal adalah 3:2, dimana efisiensi inhibitor ekstrak daun kelor mencapai 31,30 %. Inhibitor mampu menurunkan laju korosi pada baja ST-42 dalam waktu 14 hari. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perbandingan pengaruh jenis larutan elektrolit yang digunakan sebagai media pengkorosi terhadap efisiensi inhibitor. Inhibitor ekstrak daun kelor lebih efektif digunakan pada larutan HCl daripada inhibitor pada larutan NaCl.

References

Aminah, Syarifah. 2015. 'Kandungan Nutrisi Dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor'. http://jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/artikel%20bptp/buletin%20nutrisi%20kelor%20volume%205%20o%202%202015.pdf. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.

Edra, Rabia. 2017. 'Pengertian Korosi dan Faktor Penyebabnya'. Dilihat 25 November 2022, https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-korosi-dan-faktor-penyebabnya.

Fitriningsih. 2020. "Pengaruh Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Karbon Rendah". Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Harahap, Yosmarina. 2012. 'Preparasi dan Karakterisasi Nanopartikel Kitosan Dengan Variasi Asam', https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20313818-S43797-Preparasi%20dan.pdf. Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta.

Harmoko, Jati (2018-02-17). "5 Penerapan Reaksi Redoks dalam Bidang Industri". MateriKimia. Diakses tanggal 2020-09-30.

Hudlický, Miloš (1990). Oxidations in Organic Chemistry. Washington, D.C.: American Chemical Society. hlm. 456. ISBN 0-8412-1780-7.

I, Sudjono. 2010. "Pengkajian Teknis Operasional Pesawat Tua di Indonesia". Diakses Tanggal 12 Desember 2022.

Ibrahim, A.A. (2022) Perbandingan Inhibitor Paracetamol dan Serbuk Kopi Robusta Terhadap Laju Korosi Baja ST42 Dalam Media Air Laut. Akademi Angkatan Udara.

Nugroho, Fajar. 2015. 'Penggunaan Inhibitor Untuk Meningkatkan Ketahanan Korosi Pada Baja Karbon Rendah'. Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknlogi Adisutjipto.

Rischa. 2017. 'Suplementasi Tepung Daun Kelor Pada Pembuatan Brownies'. Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

Rozenfeld I.L., 1981. Corrosion Inhibitor, McGraw-Hill Inc.

Tarkono, Zulhanif, & Trisulohadi. 2013. 'Pengaruh Kedalaman Alur Black Chipping Pada Pengelasan Listrik SMAW Baja Karbon Sedang AISI 1045 Terhadap Uji Kekuatan Tarik'. Fakultas Teknik Universitas Lampung, Lampung.

Terms, R &. Al-Zahrani., A.M, 2006, "Cost Of Corrosion Oil Production & Refining, Saudi Aramco Journal Of Technology.

Utomo, Suratmin. 2015. 'Pengaruh Larutan Konsentrasi NaNO2 Sebagai Inhibitor Terhadap Laju Korosi Pada Media Air Laut'. Jurusan Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta.

West J.M., 1986. Basic Corrosion and Oxidation, second ed., Ellis Horwood Publishers Limited, England.

www.corrosiondoctor.org

Downloads

Published

2023-12-27

How to Cite

Alfandy, N., & Ore, M. S. L. (2023). Analisis Pengaruh Inhibitor Ekstrak Daun Kelor Terhadap Laju Korosi St-42 dalam Media NaCl 3,5% & HCl 0,1 M. Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi Dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO), 5, 59–66. https://doi.org/10.54706/senastindo.v5.2023.243